Total Tayangan Halaman

Sabtu, 10 November 2012



Permasalahan Gizi di Indonesia

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dan badan ,jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi(Abdina,Makna Sosial Sehat dan Sakit Masyarakat AL Penerima Akses Purnawirawan di Rumah Sakit TNI-AL Dr.Ramelan Surabaya,FIS UNESA,2012:skripsi tidak diterbitkan). Berbicara tentang kesehatan,tentunya tidak akan terlepas dari makanan yang dikonsumsi,apakah sudah memenuhi kebutuhan gizi ataukah belum.Gizi buruk adalah keadaan dimana kurang gizi yang disebabkan karena asupan energy dan protein juga mikro nutrient dalam jangka waktu lama(http://www.obat-xamthoneplus.com/20/05/2012/gizi-burukdefisiensi)
Masalah gizi buruk biasanya dialami oleh negara-negara berkembang.Salah satunya,Indonesia.Pada umumnya masyarakat di Indonesia mengalami penyakit gizi kurang pada berbagai golongan masyarakat terutama ongan anak yang berada pada masa peka akan kecukupan zat gizi bagi tumbuh kembangnya(Santoso dan Ranti,1999:87). Tiga faktor yang menyebabkan kurang gizi pada anak yakni ketidaktahuan,ketidakmampuan dan ketidakmauan dari orang tua yang biasanya dialami oleh masyarakat golongan menengah ke bawah(http://www.lensaindonesia.com/2011/11/30/kondisi-negara-makmur-indonesia-hadapi-masalah-kekurangan-gizi.html). Kekurangan gizi pada anak dapat menyebabkan pertumbuhan fisik dan otak anak tidak optimal,anak menjadi kurus dan sangat pendek(stunting) (http://www.lensaindonesia.com/2011/11/30/kondisi-negara-makmur-indonesia-hadapi-masalah-kekurangan-gizi.html). Data Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan tahun 2010 menunjukkan,jumlah anak pendek(stanted) 36 persen(Kompas Klasika,2012).Selain itu, kekurangan zat gizi pun juga mempengaruhi kecerdasan pada anak, yaitu pada saat pembentukan dendrit(sel otak yang berpengaruh pada kemampuan belajar).Jika pada masa puncak pembentukan dendrit tidak tersedia cukup zat gizi maka jumlah sinapsis yang terbentuk akan berkurang,dan pada gilirannya fungsi mental kurang,seperti daya ingat kurang,kapasitas belajar kurang,atau ambang sakit rendah(Santoso dan Ranti,1999:86)
            “Otak kosong” akan dialami anak dibawah usia dua tahun yang kekurangan gizi,sehingga kecerdasannya rendah dan demikian pula dengan produktifitasnya,hal itu terlihat dari penampang lintang otak kurang gizi dibandingkan anak yang cukup gizinya(http://www.obat-xamthoneplus.com/20/05/2012/gizi-burukdefisiensi). Pencegahan dapat dilakukan sejak prakehamilan,dimana Ibu harus berberat badan cukup sesuai dengan tinggi badannya,dan selama hamil Ibu harus mengonsumsi makanan bergizi untuk menjaga pertambahan berat badan yang ideal untuk kehamilannya(Kompas Klasika,2012). Bila hal ini tidak segera diatasi,dalam jangka panjang akan mengakibatkan hilangnya potensi generasi muda yang cerdas dan berkualitas(lost generation) sehingga anak menjadi tidak produktif  dan tidak mampu bersaing di masa depan((http://www.lensaindonesia.com/2011/11/30/kondisi-negara-makmur-indonesia-hadapi-masalah-kekurangan-gizi.html)  


Jenis Kutipan
Jumlah
Buku
2
Internet
5
Koran
2
Skripsi
1
Total
10







Daftar Pustaka
Santoso,Soegeng.1999.Kesehatan dan Gizi.Jakarta:PT Rineka Cipta
Kompas Klasika.16 Agustus 2012.Program Gizi Anak Indonesia
Abdina,Veni ratnasari.2012.Makna Sosial Sehat dan Sakit Masyarakat AL Penerima Akses Purnawirawan di Rumah Sakit TNI-AL Dr.Ramelan Surabaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar