Permasalahan
Gizi di Indonesia
Kesehatan
adalah keadaan sejahtera dan badan ,jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi(Abdina,Makna Sosial Sehat dan
Sakit Masyarakat AL Penerima Akses Purnawirawan di Rumah Sakit TNI-AL
Dr.Ramelan Surabaya,FIS UNESA,2012:skripsi tidak diterbitkan). Berbicara
tentang kesehatan,tentunya tidak akan terlepas dari makanan yang
dikonsumsi,apakah sudah memenuhi kebutuhan gizi ataukah belum.Gizi buruk adalah
keadaan dimana kurang gizi yang disebabkan karena asupan energy dan protein
juga mikro nutrient dalam jangka waktu lama(http://www.obat-xamthoneplus.com/20/05/2012/gizi-burukdefisiensi)
Masalah
gizi buruk biasanya dialami oleh negara-negara berkembang.Salah
satunya,Indonesia.Pada umumnya masyarakat di Indonesia mengalami penyakit gizi
kurang pada berbagai golongan masyarakat terutama ongan anak yang berada pada
masa peka akan kecukupan zat gizi bagi tumbuh kembangnya(Santoso dan
Ranti,1999:87). Tiga faktor yang menyebabkan kurang gizi pada anak yakni
ketidaktahuan,ketidakmampuan dan ketidakmauan dari orang tua yang biasanya
dialami oleh masyarakat golongan menengah ke bawah(http://www.lensaindonesia.com/2011/11/30/kondisi-negara-makmur-indonesia-hadapi-masalah-kekurangan-gizi.html).
Kekurangan gizi pada anak dapat menyebabkan pertumbuhan fisik dan otak anak
tidak optimal,anak menjadi kurus dan sangat pendek(stunting) (http://www.lensaindonesia.com/2011/11/30/kondisi-negara-makmur-indonesia-hadapi-masalah-kekurangan-gizi.html).
Data Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan tahun 2010 menunjukkan,jumlah
anak pendek(stanted) 36 persen(Kompas
Klasika,2012).Selain itu, kekurangan zat gizi pun juga mempengaruhi
kecerdasan pada anak, yaitu pada saat pembentukan dendrit(sel otak yang
berpengaruh pada kemampuan belajar).Jika pada masa puncak pembentukan dendrit
tidak tersedia cukup zat gizi maka jumlah sinapsis yang terbentuk akan
berkurang,dan pada gilirannya fungsi mental kurang,seperti daya ingat
kurang,kapasitas belajar kurang,atau ambang sakit rendah(Santoso dan
Ranti,1999:86)
“Otak kosong” akan dialami anak dibawah usia dua tahun
yang kekurangan gizi,sehingga kecerdasannya rendah dan demikian pula dengan
produktifitasnya,hal itu terlihat dari penampang lintang otak kurang gizi
dibandingkan anak yang cukup gizinya(http://www.obat-xamthoneplus.com/20/05/2012/gizi-burukdefisiensi).
Pencegahan dapat dilakukan sejak prakehamilan,dimana Ibu harus berberat badan
cukup sesuai dengan tinggi badannya,dan selama hamil Ibu harus mengonsumsi
makanan bergizi untuk menjaga pertambahan berat badan yang ideal untuk
kehamilannya(Kompas Klasika,2012). Bila
hal ini tidak segera diatasi,dalam jangka panjang akan mengakibatkan hilangnya
potensi generasi muda yang cerdas dan berkualitas(lost generation) sehingga
anak menjadi tidak produktif dan tidak
mampu bersaing di masa depan((http://www.lensaindonesia.com/2011/11/30/kondisi-negara-makmur-indonesia-hadapi-masalah-kekurangan-gizi.html)
Jenis
Kutipan
|
Jumlah
|
Buku
|
2
|
Internet
|
5
|
Koran
|
2
|
Skripsi
|
1
|
Total
|
10
|
Daftar
Pustaka
Santoso,Soegeng.1999.Kesehatan dan Gizi.Jakarta:PT Rineka
Cipta
Kompas Klasika.16
Agustus 2012.Program Gizi Anak Indonesia
Abdina,Veni
ratnasari.2012.Makna Sosial Sehat dan Sakit Masyarakat AL Penerima Akses
Purnawirawan di Rumah Sakit TNI-AL Dr.Ramelan Surabaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar